Selasa, 31 Oktober 2017

MENENGOK SI CANTIK CANDI DUKUH DAN CANDI KLERO



Pengen jalan-jalan tapi yang gak bayar dan nambah pengetahuan, mulai searching dan ketemu Candi Brawijaya V, duh kok belum pernah kesana, duh kok deket ya. Langsung susun schedule dan berangkat dengan mengendarai motor. Candi Brawijaya V atau Candi Dukuh ini sudah ada di google maps dan pasti bikin bahagia karena gak perlu repot – repot cari lokasi, terletak di Kecamatan Banyubiru dan ternyata hanya berjarak 1km dari tempat wisata Bukit Cinta. Kok bisa percaya diri banget sih kalau masuk ke Candi ini bakal gratis? Karena Candi Brawijaya V  ini masih dikelola oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP) setiap Candi yang masih dibawah naungan BPPP tidak akan dikenakan retribusi. Jarak dari rumah ke Candi ini hanya sekitar 15km dan ditempuh selama 25 menit menggunakan sepeda motor. Berangkat pukul 10.00 WIB dan sampai pukul 10.30WIB lokasi tidak susah ditemukan karena pakai google maps. Namun ternyata apabila mau menuju ke Komplek Candi harus berjalan kaki sekitar 100m dari jalan dan menaiki tangga, karena tidak ada area parkir jadi sepeda motor aku titipkan di rumah penduduk. 




Saat berjalan menuju ke arah Komplek Candi karena menaiki tangga, terlihat pemandangan rawa pening yang menyejukan mata. Dan setelah sampai, Candi Dukuh ini ternyata atapnya belum selesai dipugar. Jadi baru bangunan candi saja tanpa atap. Di Candi Dukuh ini jugaada petugas yang berjaga di Pos dan siap diajak ngobrol hihi, ternyata Candi Dukuh ini pertama kali dipugar tahun 2013 selesai dipugar tanpa atap tahun 2014 dan sampai sekarang belum dilanjutkan pemugarannya. Di dalam bangunan candi masih terdapat yoni yang masih utuh, dahulunya ditempat ini terdapat 4 arca namun 2 diantaranya sudah hilang yaitu Arca Ganesha dan salah satu Dewa Trimurti kemudian 2 arca yang tersisa diamankan di Museum Candi Prambanan. Di Candi Dukuh ini setiap tahun baru islam sering digunakan untuk tempat begadang para warga dan mengadakan acara syukuran. Apabila ingin berkunjung ke Candi Dukuh tidak dikenakan retribusi hanya mengisi buku tamu saja. Lokasi Candi Dukuh.
 







Waktu  masih menunjukan pukul 12.00WIB akhirnya cari destinasi lain yang juga gratis namun nambah pengetahuan akhirnya memilih ke Candi Klero. Candi Klero ini juga sudah ada di google maps jadi gak bikin pusing bin galau, jarak tempuh dari Candi Dukuh ke Candi Klero sekitar 30km dan ditempuh selama 45 menit. Candi Klero ini sangat dekat dengan Jalan Raya, di Candi Klero ini hanya terdapat 1 bangunan candi utuh yang masih terdapat lingga dan yoni  di dalam bangunan candi. Keunikan yang terdapat di Candi Klero ini di banding Candi lain adalah adanya ukiran berbentuk ular kobra dan kura-kura pada kepalanya. Masih terdapat reruntuhan candi yang belum selesai dipugar.




Bangunan Candi Klero memiliki dasar Candi yang lebih tinggi dibanding Candi lainnya, yang sedikit membuat lain dari biasanya juga Candi Klero tidak terletak di dekat mata air yang besar seperti Candi kebanyakan. Namun tanah disekitar Candi Klero terbilang subur. Karena lokasinya yang sangat dekat dengan jalan raya, banyak anak sekolah yang mengunjungi Candi Klero. Tenang saja tetap sama seperti Candi Ngempon dan Candi Dukuh, tidak ada retribusi yang dikenakan karena Candi Klero juga masih dibawah naungan BPPP. Disarankan apabila mengunjungi Candi Klero lebih baik pada siang hingga sore hari karena Candi Klero berada di komplek pekuburan sehingga cukup seram apabila dikunjungi pada malam hari. Cukuplah wisaat religi sejarah nan murah ini, waktunya kembali ke rumah dan beristirahat. Sssst selalu jangan lupa apabila berkunjung ke tempat wisata, jangan buang sampah sembarangan, jangan melakukan vandalisme, jangan mengambil selain gambar. Have nice day semuaaaa.

CANDI NGEMPON, BUKTI EKSOTIS KEMAJUAN PERADABAN JAMAN HINDU



Sebagai orang Ungaran asli yang  lahir dan besar di Ungaran nama Candi Ngempon sudah tidak asing lagi bahkan kunjungan ku ke kompleks Candi Ngempon ini tidak sekali dua kali. Aku yang berdomisili di Kelurahan Langensari, Kecamatan Ungaran Barat Kota Ungaran hanya berjarak sekitar 6 km dari Candi Ngempon yang terletak di Keluarahan Ngempon, Kecamatan Bergas Kota Ungaran. Walau tidak seterkenal Candi Gedong Songo, entah kenapa menurutku Komplek Candi Ngempon  ini Cantik.Candi Ngempon  ini Kompleknya berada di tengah area persawahan dan berdekatan dengan sumber mata air panas atau lebih sering disebut pentirtaan, nah pentirtaan ini juga sudah dipugar sehingga bisa dikunjungi oleh para pengunjung yang berkunjung ke Candi Ngempon. Seru kan?.  Ukuran candi yang ada di komplek Candi Ngempon ini lebih kecil dari Candi yang ada di Gedong Songo, sebetulnya ada 9 candi di Candi Ngempon namun baru 4 yang berhasil di pugar dan sisanya masih berserakan hanya dibentuk atau ditata seperti pondasi candi. 




Di Candi Ngempon ada satu penjaga dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BPPP) yang standby di pos penjagaan dan siap diajakin ngobrol atau tanya jawab. Menurut cerita Candi Ngempon dulunya digunakan sebagai pusat penggemblengan para kasta brahmana untuk dididik sebagai mpu di bidang kanuragan, sastra budaya maupun kerohanian. Candi ini ditemukan pada tahun 1952 oleh seseorag bernama Kasri yang awalnya menemukan batu andesit polos sebesar 40m2 yang kemudian disusul dengan ditemukannya sepuluh patung yang kemudian di simpan di Museum Ronggo Warsito Semarang.Diatas atap tiap candi yang sudah dipugar terdapat hiasan Kala  dan  Makara , di sekitas candi yang masih berupa reruntuhan  juga ditemukan  , di sekitas candi yang masih berupa reruntuhan  juga ditemukan  Yoni dan  Lingga.  




Candi Ngempon yang merupakan Candi Hindu sampai saat ini sudah diruwat oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia, dan setiap menjelang puasa dan tahun baru islam area Candi dan pentirtaan ramai dikunjungi oleh masyarakat, baik yang hanya berkunjung atau melakukan tradisi padusan. Entah kenapa semenjak dulu aku selalu kagum dengan peradaban jaman dahulu, ketika dimana ditemukan suatu Candi pasti disekitar area tersebut merupakan tanah yang subur, cocok untuk bercocok tanam dan terdapat sumber mata air yang tak pernah surut. Dan masyarakat jaman dulu yang menciptakan peradaban di Komplek Candi Ngempon telah menciptakan peradaban yang sangat eksotis, perpaduan indahnya alam, kesuburan dan peradaban yang semakin modern yang berpadu dengan sumber mata air panas yang tidak pernah surut. Untuk berkunjung ke Komplek Candi Ngempon  tidak dikenakan retribusi, hanya mengisi buku tamu dan membayar tarif parkir. Sedangkan apabila ingin berkunjung dan menikmati nyamanya berendam air hangat pengunjung dikenakan tarif tersendiri. 




Apabila ingin berkunjung ke Candi Ngempon, bisa menggunakan petunjuk Pasar Karangjati. Di sebelah pasar Karangjati ada Polsek Karangjati, silahkan mengikuti petunjuk ke arah Pringapus. Masuk sekitar 2km  akan ada petunjuk arah ke arah  kanan  yang bertuliskan Candi Ngempon, silahkan ikuti petunjuk arah dan selamat menikmati eksotisme Candi Ngempon. Jangan lupa buang sampah  pada tempatnya, jangan  melakukan vandalisme dan bawa baju ganti jikalau ingin berendam air hangat.

 

Minggu, 22 Oktober 2017

SETIYA AJI FLOWER FARM, WISATA KEBUN BUNGA PERTAMA DI KOTA UNGARAN

Saya lahir dan besar di Kota Ungaran, semenjak sekolah  hingga bekerja saya tidak pernah beranjak dari kota kecil ini. Dan selama itu pula saya belum  pernah  mendengar ada kebun bunga di Kecamatan Bandungan  yang dibuka untuk wisata sehingga pengunjung boleh masuk ke dalam kebun dan berswafoto karena selama ini kebun bunga hanya digunakan sebagai tempat berkebun dan budidaya bunga yang kemudian akan dijual hingga salah satu teman saya kuliah di Undip menanyakan Setiya Aji Flower Farm. Saya mulai kepoin instagram Setiya Aji Flower Farm dan tertarik berkunjung, kemudian saya Chat via Line pemilik kebun bunga tersebut yang tidak lain dan tidak bukan  adalah Mas Setiya Aji sendiri. Saya menanyakan  koordinat pasti untuk kebun bunga tersebut karena tidak berada di pinggir jalan, Mas Setiya Aji menginformasikan bahwa ada panah petunjuk di jalan utama Ungaran - Bandungan yang bisa membawa pengunjung ke lokasi kebun bunga. 

 
Vina - ANya - Liya - Raras


Saya dan  beberapa teman berniat untuk mengunjungi Kebun Bunga tersebut pada akhir pekan namun Mas Setiya Aji menginformasikan kalau akhir pekan  ini belum musim mekar sehingga Kebun Bunga tidak terlalu semarak, namun saya dan teman-teman sudah  menyusun jadwal secara matang sehingga tetap akan mengunjungi Kebun Bunga tersebut. 


Suasana Setiya Aji Flower Farm

Saya dan teman-teman berangkat pukul 9 pagi hari Sabtu, dan ternyata memang petunjuk yang dipasang di jalan utama Ungaran-Bandungan mudah sekali ditemukan sehingga saya dan teman-teman tidak tersasar. Sesampainya di lokasi ada petugas yang akan memandu menuju ke Kebun Bunga, disini setiap orang dikenakan HTM 7500 yang digunakan untuk pemeliharaan Kebun Bunga karena Kebun Bunga ini masih dikelola secara pribadi oleh Mas Setiya Aji dan Masyarakat sekitar. 

 
Vina - Raras - Anya - Liya


Dengan membayar 7500 kitasudah dapat berkeliling kebun dan berswafoto sepuasnya. Sssst tapi jangan  merusak, menginjak atau memetik bunga sembarangan yaa. Kita bisa membeli bunga setiap tangkai dengan  harga 5000 yang dipotong dan disiapkan oleh petugas, jadi gak sembarangan dipotong hihi. 



Sesuai dengan yang dikatakan Mas Setiya Aji karena belum musim mekar jadi kebun bunga tersebut terlihat belum terlalu semarak karena tidak semuanya mekar, namun  tidak mengurangi keindahan kebun bunga tersebut.Apabila kamu berniat mengunjungi Kebun Bunga ini disarankan untuk menghubungi pemilik sehingga bisa mengetahui musim mekar dan  lebih baik datang antara pagi sampai siang hari karena cahaya matahari sangat cerah dan pas untuk berfoto ditengah bunga warna-warni. Liburan Asyik dan Seru tanpa Nguras Kantong? Ke Setiya Aji Flowesr Farm aja.

PATAH HATI YANG INDAH, CUMA ADA DI KABUPATEN SEMARANG

Patah hati yang  indah? Masa ada sih?. Pertanyaan  itu mungkin yang langsung muncul dibenak ketika baca judul tulisan ini. Patah hati identik dengan hubungan yang berakhir atau rasa cinta yang tidak terbalas, bagaimana mungkin hal macem begini dibilang indah?. Eitsss tunggu dulu, patah  hati yang indah yang Cuma ada di Ungaran Kabupaten Semarang ini adalah sebuah tebing dengan pemandangan lereng yang indah banget. Tebing ini diberi nama oleh penduduk sekitar bukit patah hati, berada di Desa Kalongan Kecamatan Ungaran Timur. Saya sudah coba cari koordinatnya namun belum ada di google maps, untuk lebih mudahnya Tebing Patah Hati ini berada 500m  sebelum Kantor Kecamatan Ungaran Timur, jadi bisa menggunakan  koordinat lokasi Kantor Kecamatan Ungaran Timur kemudian 500m sebelum sampai Kantor Kecamatan ada jalan ke kiri yang masih berbatu dan sedikit menanjak, namun tenang saja bisa dilalui sepeda motor. 


Vina - Ema - Raras


Dari jalan utama terlihat tulisan “Tebing Patah Hati” jadi sangat mudah sekali ditemukan. Tebing Patah Hati ini dikelola oleh penduduk sekitar dan berdekatan dengan perkebunan tanaman hidroponik jadi disekitar bukit tersebut digunakan untuk menanam tanaman hidroponik. Karena dikelola oleh masyarakat sekitar ketika kesana tidak ada HTM, kita hanya membayar biaya parkir sepeda motor. Lebih seru lagi apabila sebelum kesana prepare membawa makanan atau camilan karena disekitar Tebing Patah  Hati tidak ada warung. Saya bersama teman-teman saya mengendarai sepeda motor menuju Tebing Patah Hati setelah Ashar, kita menggunakan Google Maps dengan tujuan Kecamatan Ungaran Timur, sekitar 20 menit berkendara dari pusat Kota Ungaran. Dan kita sampai di Tebing Patah Hati sekitar jam 4 sore, kita disuguhi dengan pemandangan alam yang indah banget berpadu dengan langit senja Kota Ungaran. 


Menikmati Senja di Tebing Patah Hati

Vina - Ema - Raras (lagi)

Disarankan agar tidak terlalu sore menuruni Tebing Patah Hati karena jalan satu-satunya menuju pusat Kota Ungaran masih cukup sepi dan penerangan jalan juga masih sedikit. Tebing Patah Hati bisa menjadi salah satu destinasi pilihan wisata murah dan mudah, cukup worthit dengan pemandangan indah yang disajikan. Karena Patah Hati juga bisa indah bukan?
 
Pemandangan yang bisa dinikmati dari atas Tebing Patah Hati